GRESIK - Proyek pembangunan infrastruktur di pedesaan perlu diawasi. Tujuannya, agar pembangunan berjalan baik dan memiliki kualitas yang bagus.
Tidak seperti proyek tembok penahan tanah (TPT) di Desa Semampir, Kecamatan Cerme, Kabupaten Gresik Jawa Timur. Infrastruktur yang baru rampung dibangun sebulan lalu itu, saat ini sudah retak. Jumat, (26/10/2024).
Menurut pantauan media ini saat monitoring ke lokasi, proyek TPT itu sudah dipenuhi retakan, kondisi keretakan itu terjadi diduga dari kualitas pengerjaan proyek yang buruk.
Berdasarkan papan nama yang terpasang di lokasi, pembangunan tembok penahan tanah tersebut menelan anggaran sebesar Rp. 25.000.000 dengan volume panjang 18 meter, tinggi 1.7 meter, serta lebar 0.30 meter yang bersumber dari dana BK kurang bayar tahun 2023.
Berdasarkan hasil temuan tersebut, Aktivis Anti Korupsi, WDD meminta kepada (APH) aparat penegak hukum untuk memanggil dan memeriksa Kepala Desa Semampir,
"Sepertinya APH harus turun langsung ke Desa Semampir melakukan pemantauan kondisi puluhan proyek di sana, serta memeriksa Alokasi anggaran secara terperinci, mulai dari harga transaksi material, volume bangunan juga pada kekuatan bangunan tersebut," Ungkapnya.
"Saya akan terus mengawal pekerjaan yang ada di Desa Semampir hingga tuntas, kalau ada indikasi atau temuan pastinya akan saya laporkan," Pungkasnya.
Sampai berita ini ditayangkan, Kepala Desa Semampir, Achmad Syahid tidak bisa dikonfirmasi beberapa kali dikunjungi ke kantornya yang bersangkutan tidak ada di tempat...
(Ratno)
Social Footer