Mediabhayangkara.id Pekalongan Kota - Pasca aksi unjuk rasa berujung anarkis yang terjadi di Gedung DPRD dan Kantor Wali Kota Pekalongan, Polres Pekalongan Kota menggelar konferensi pers di Aula Mapolres, Selasa (2/9/2025).
Kegiatan dipimpin langsung Kapolres Pekalongan Kota AKBP Riki Yariandi S.H., S.I.K., M.H., didampingi Wali Kota Pekalongan dan Dandim 0710 Pekalongan.
Dalam keterangannya kepada awak media, Kapolres menyampaikan bahwa pihaknya telah mengamankan 11 orang, terdiri dari 4 tersangka dewasa dan 7 pelaku di bawah umur.
“Mereka kami klaster sesuai perannya. Ada yang melakukan pembakaran, penganiayaan, dan ada juga yang melakukan penghasutan hingga berujung pada pembakaran kantor DPRD serta fasilitas Pemkot Pekalongan,” ungkap Kapolres.
Para tersangka dikenakan Pasal 170 KUHP tentang pengeroyokan, Pasal 187 KUHP tentang pembakaran, Pasal 363 KUHP tentang pencurian, serta Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
AKBP Riki menjelaskan, identifikasi pelaku diperoleh dari hasil penyelidikan, dan pemeriksaan rekaman CCTV, serta foto/video yang beredar di masyarakat. Pihaknya juga masih memburu para pelaku lain, termasuk kemungkinan adanya pelaku dari luar kota.
“Kami akan terus mencari siapa dalang dan pelaku aksi anarkis ini. Negara hadir untuk menegakkan hukum. Kami dibantu Brimob, Polda Jateng, hingga Mabes Polri dalam mengungkap kasus ini,” tegasnya.
Kapolres juga menyinggung adanya indikasi provokasi yang dipicu dari aksi serupa di Jakarta, sehingga massa di Pekalongan terprovokasi melakukan tindakan anarkis.
Polres Pekalongan Kota mengimbau kepada seluruh elemen masyarakat untuk tetap tenang dan bersama-sama menjaga kondusifitas Kota Pekalongan. Segera laporkan melalui call center 110 jika mengetahui keberadaan pelaku atau aktivitas yang mengarah pada tindakan anarkis.
Khnza Haryati
Social Footer