JAKARTA, mediabhayangkara.id — Di tengah tantangan dunia kerja yang semakin kompetitif, Senator DPD RI asal Jawa Timur, Lia Istifhama, kembali menunjukkan kepeduliannya terhadap masa depan generasi muda. Dengan suara yang hangat dan penuh empati, Lia menyampaikan apresiasi mendalam kepada Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) yang membuka 100 kuota Program Pemagangan Nasional bagi lulusan baru perguruan tinggi.
Program yang bekerja sama dengan Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) ini disambut luar biasa hangat: lebih dari 480 anak muda telah mendaftar hanya untuk penempatan di Kemen PPPA.
Bagi Lia, angka ini bukan sekadar statistik—melainkan cerita tentang harapan.
“Setiap pendaftar punya mimpi. Ada yang ingin membanggakan orang tua, ada yang ingin membantu keluarganya, ada yang hanya ingin diberi kesempatan pertama. Program ini bukan hanya membuka pintu, tetapi memberi harapan,” ujar Lia dengan nada yang sarat kepedulian.
“Saya sering bertemu anak-anak muda yang bingung harus mulai dari mana.”
Dalam berbagai kunjungan kerja, dialog mahasiswa, dan kegiatan pemberdayaan pemuda, Lia kerap mendengar keluhan yang sama: “Bu, kami mau bekerja, tapi tidak punya pengalaman.”
Hal-hal ini sangat membekas bagi Lia.
“Itu menggetarkan hati saya. Banyak anak muda yang punya kemampuan luar biasa, tetapi tidak tahu bagaimana memulai. Karena itu, program seperti ini terasa sangat berarti,” ungkapnya.
Lia menegaskan bahwa penguatan SDM muda tidak hanya tentang pelatihan dan angka, tetapi tentang perhatian, kesempatan, dan rasa percaya.
“Anak muda harus merasa bahwa negara peduli pada mereka. Bahwa ada pintu yang terbuka. Ada tangan yang menyambut mereka,” ucapnya penuh empati.
Senator yang dikenal dekat dengan masyarakat ini juga menyoroti pentingnya pemerataan akses, terutama bagi pemuda dari daerah-daerah yang jauh dari pusat.
“Saya selalu ingat anak-anak muda dari Nganjuk, Sidoarjo, Madura, Tulungagung, hingga pelosok Jatim. Mereka punya mimpi yang sama kuatnya dengan anak muda di kota besar. Saya ingin mereka semua mendapat kesempatan yang sama,” tegasnya.
Pendekatan humanis seperti ini telah menjadi ciri khas Lia dalam setiap advokasinya.
Seleksi Dimulai 14 November, Pemagangan Berjalan 24 November 2025–23 Mei 2026
Program pemagangan ini membuka banyak formasi, mulai dari manajemen, arsiparis, hukum, teknologi informasi, komunikasi, perpustakaan, hingga PAUD dan hubungan internasional.
Selama masa pemagangan, peserta akan mendapatkan: uang saku setara UMK, fasilitas BPJS, pembelajaran langsung di unit Kemen PPPA, sertifikat resmi pemagangan.
“Ketika anak muda kuat, masa depan bangsa juga kuat,”
Di akhir keterangannya, Lia kembali menegaskan komitmennya untuk terus memperjuangkan ruang belajar dan kesempatan seluas-luasnya bagi pemuda.
“Saya percaya, ketika kita membantu satu anak muda menemukan jalannya, kita sebenarnya sedang membantu masa depan Indonesia. Mari terus bersama menguatkan generasi ini,” tutupnya.
Informasi lengkap program tersedia di media sosial dan website resmi Kemen PPPA dan Kemenaker. (*/HR)

Social Footer