Acara ini diakhiri dengan tumpengan sebagai bentuk rasa syukur dan doa bersama untuk kemenangan pasangan tersebut dalam Pilkada Bojonegoro 2024.
Ketua Umum Ikatan Alumni ITB Jawa Timur, Muhammad Normansyah, memberikan pandangannya terkait pentingnya kepemimpinan visioner bagi Bojonegoro. Normansyah mengungkapkan bahwa doa dan ikhtiar spiritual, seperti sholawat Nariyah, tidak hanya menjadi upaya untuk memperkuat diri secara pribadi, tetapi juga sebagai sarana memohon bantuan Allah dalam mencapai tujuan bersama.
"Sholawat Nariyah ini cara kita untuk menambah kekuatan di dalam diri, membentengi diri dari hal-hal negatif, dan memperbaiki diri. Dengan demikian, kita berharap pertolongan dari Allah untuk mendukung kemenangan pasangan Mas Teguh dan Bu Farida dalam Pilkada ini," ujar pria yang akrab disapa Gus Bisma ini.
*Berbicara Transformasi Ekonomi Bojonegoro Pasca-Migas.*
Normansyah juga menegaskan pentingnya kehadiran pemimpin yang mampu mempersiapkan Bojonegoro menghadapi masa depan yang tidak lagi bergantung pada sektor minyak dan gas (Migas).
"Bojonegoro ini memang dikenal sebagai kota Migas. Tapi Migas tidak selamanya ada, dan kita butuh pemimpin yang bisa mempersiapkan Bojonegoro untuk tidak lagi bergantung pada sektor ini," katanya.
Ia menyebutkan bahwa sosok Teguh Haryono memiliki jejaring yang luas di tingkat nasional, bahkan internasional, yang dapat membantu dalam proses transformasi ekonomi Bojonegoro ke sektor-sektor lain yang lebih berkelanjutan.
Dipenyampaiannya Teguh Haryono mengatakan rasa terima kasih dan harapan besarnya.
"Saya sangat bersyukur melihat semangat para relawan yang datang untuk bersama-sama menggelar sholawat Nariyah ini. Bagi kami, ini bukan sekadar ritual, tapi juga ikhtiar spiritual untuk mendekatkan diri kepada Allah dan memohon agar setiap langkah kami di Bojonegoro ini diridhoi oleh-Nya," ungkapnya.
Menurut Teguh, doa ini juga menjadi bentuk kebersamaan dan dukungan moral yang sangat berarti di tengah-tengah upaya kampanye yang sedang dijalankan.
"Kami berharap dengan sholawat Nariyah ini, Allah memberikan kemudahan dan kelancaran bagi kami dalam menghadapi Pilkada, serta senantiasa diberi kekuatan untuk berjuang bersama masyarakat Bojonegoro," tambahnya.
Acara yang berlangsung khidmat ini ditutup dengan prosesi tumpengan sebagai simbol rasa syukur dan harapan bagi masa depan Bojonegoro.
Normansyah berharap bahwa melalui kegiatan ini, tidak hanya relawan tetapi juga seluruh masyarakat Bojonegoro dapat terus memperbaiki diri dan membangun optimisme menuju perubahan yang lebih baik.
"Harapannya, Bojonegoro bisa memiliki pemimpin seperti Mas Teguh yang siap membawa Bojonegoro ke arah yang lebih baik, lebih mandiri secara ekonomi, dan tetap mempertahankan sosio-kultur yang ada di sini," tutup Normansyah. (Red)
Social Footer