MALANG - Insiden terjadinya Kecelakaan pengendara sepeda motor tabrak tumpukan material batu belah proyek di jalan Desa Kidal Kecamatan Tumpang Kabupaten Malang munculkan dugaan sabotase oleh oknum tidak bertanggung jawab.
Laka tunggal tersebut menimpa ngatuwi warga Desa Kambingan Kecamatan Tumpang, korban yang berboncengan dengan istrinya pada malam naas itu menabrak tumpukan batu belah salah satu proyek dari BUMD Tugu Tirta Kota Malang.
Dari keterangan Pelaksana Proyek yang mengaku bernama Adib, "Insiden tersebut sebagai musibah, juga ujian bagi kami. Siapapun pasti tidak ingin kejadian tersebut terjadi menimpa siapapun. Tentu saja kami bertanggung jawab dengan kejadian tersebut, saya bersama rekan-rekan kerja saya juga Pak Jailani kamituwo dari Desa Kidal langsung ke lokasi korban di rawat untuk membantu biaya pengobatan beliau," terangnya ditemui di kantornya di Desa Pulungdowo, kamis siang (14/11/2024).
Dilokasi korban dirawat kami mendapati korban memiliki jaminan kesehatan untuk berobat, "Kepala Desa Kambingan, Hadi juga menerangkan kepada kami Korban memiliki jaminan kesehatan untuk berobat, sehingga kami tetap berinisiatif membantu biaya hidup keluarganya selama korban di rawat," tuturnya.
Selanjutnya kami juga berkoordinasi dengan pihak aparat keamanan, "Kami khawatir insiden tersebut akan berdampak juga pada situasi di mana kami akan disalahkan, apalagi kami sebagai pekerja dari luar kota, sehingga kami segera berkoordinasi dengan pihak Polsek dan koramil untuk mendampingi itikad baik kami membantu korban," katanya
Dijelaskan Adip, kecelakaan tunggal pengendara motor yang menabrak tumpukan batu belah dari salah satu proyek milik BUMD Tugu Tirta Kota malang terjadi karena ada salah satu batu belah yang berada ditengah jalan, "Tumpukan material memang menggunakan sebagian bahu jalan, tapi kami posisikan ditepi, jadi masih ada lajur untuk digunakan pengguna jalan. Namun saat kami menemani korban saat di rawat, dikatakan korban ada batu belah ditengah jalan yang mengakibatkan korban terjatuh menabrak tumpukan batu belah," ucapnya
Dilokasi kejadian memang penerangan jalan sedang padam yang saat ini juga sedang kami upayakan untuk segera diperbaiki, "Padamnya penerangan jalan karena kabelnya hilang. sebelumnya, kami memang telah berkoordinasi dengan Dinas PU Bina Marga Kabupaten Malang untuk menggeser salah satu tiang PJU yang berada di bidang pekerjaan kami. Namun saat kami mau menormalkan kembali penerangan jalan didapati kabel dan beberapa komponen telah hilang, sehingga kamipun harus menggantinya dan menunggu tenaga teknis untuk perbaikan dan menormalkan kembali penerangan jalan," jelasnya
Terdapat dugaan sabotase disekitar proyek, "Selama 6 bulan kami mengerjakan proyek ini, kami sudah beberapa kali mengalami kejanggalan dilokasi kerja kami, salah satunya pernah juga pot bunga berukuran besar di letakkan di tengah lajur jalan yang dilalui pengguna jalan oleh oknum tidak bertanggungjawab, juga rambu peringatan terdapat tumpukan material proyek juga berkali-kali hilang sehingga membahayakan pengendara yang lewat," ungkapnya
Saat memulai pekerjaan kami di Desa Kidal ini kami sudah permisi kepada tokoh-tokoh juga masyarakat di sini, "Agar pekerjaan kami dapat berjalan dengan lancar, kami berinisiatif mengawalinya dengan membangun kedekatan dengan penduduk di sini, kamipun sowan kepada tokoh masyarakat dan untuk pengerjaan proyek kami dari 41 pekerja kami terdapat 37 warga sini yang berkerja, kami utamakan penduduk sini, sehingga sejak awal kami memulai pekerjaan kami telah bersama-sama warga Desa Kidal," bebernya
Dari beberapa kejadian hingga insiden kecelakaan, jadi evaluasi kami untuk meningkatkan pengamanan proyek, "Apalagi setelah terjadi pencurian kabel dan komponen PJU milik Dinas PU Bina marga Kabupaten Malang yang menjadikan penerangan jalan tidak bisa berfungsi, serta alat-alat proyek yang berada di lokasi pekerjaan, kami akan tingkatkan keamanan," pungkasnya.
(Ahmad/Iyan)
Social Footer