Sidoarjo - Setiap tahun tradisi Ruwah Dusun Legok menjadi momen yang dinanti-nantikan oleh warga desa, sebuah perayaan yang mengikat masyarakat dalam semangat gotong royong dan kebersamaan. Gunungan, yang menjadi simbol harapan dan syukur, bukan hanya sekadar tumpukan makanan, tetapi juga melambangkan hasil panen yang melimpah dan keharmonisan antara manusia dan alam, Minggu (16/2/2025).
Dalam pembuatan gunungan kali ini, warga RT 15 RW 05 Desa Suko, Guyup rukun untuk berpartisipasi, sehingga suasana kekeluargaan semakin terasa.
Persiapan untuk kegiatan ini dimulai jauh sebelum hari pelaksanaan, dengan berbagai rapat komunitas yang membahas detail pelaksanaan. Setiap kepala keluarga berperan aktif, menyumbangkan hasil pertanian, seperti sayur-sayuran, buah-buahan, dan bahan makanan lainnya yang akan digunakan untuk mengisi gunungan.
Anak-anak, muda-mudi, hingga orang tua ikut terlibat dalam proses dekorasi dan penataan gunungan, menciptakan momen kebersamaan yang tak ternilai. Suara tawa, obrolan, dan keriangan mengisi hari-hari mereka. Selain itu, kegiatan ini juga diwarnai dengan pertunjukan seni tradisional, di mana seni tari dan musik lokal turut memeriahkan suasana, menjadikan Ruwah Dusun Legok bukan hanya sekadar perayaan spiritual, tetapi juga sebuah festival budaya yang kaya akan nilai-nilai lokal.
Pada hari puncaknya, warga bersama-sama mengarak gunungan menuju tempat acara, sementara doa dan harapan untuk masa depan yang lebih baik diucapkan dengan sepenuh hati. Melalui kegiatan Ruwah Dusun Legok ini, diharapkan ikatan antar masyarakat semakin kuat, dan kehadiran tradisi ini dapat melestarikan nilai-nilai luhur yang telah diwariskan oleh nenek moyang. Dengan adanya partisipasi aktif dari semua elemen masyarakat, Ruwah Dusun Legok tetap menjadi simbol persatuan dan kekuatan komunitas dalam menghadapi tantangan zaman.
Dalam rangka memperingati acara Ruwah Dusun Legok yang dipercaya telah dilaksanakan selama berpuluh-puluh tahun, warga RT 15 RW 05 Desa Suko memulai persiapan untuk kegiatan yang sudah menjadi tradisi yang sangat diakui oleh masyarakat. Acara akan di laksanakan Pada hari Minggu, 23 Februari 2025,
kegiatan pembuatan gunungan yang meriah dan penuh makna ini akan dilaksanakan dengan melibatkan seluruh elemen masyarakat, dari anak-anak hingga orang dewasa. Kegiatan ini dipimpin langsung oleh Ketua RT 15, Bapak Agung Susanto, seorang tokoh masyarakat yang dikenal akan dedikasinya, yang didukung oleh warga setempat dan anggota Karang Taruna, yang siap berkontribusi dengan semangat dan jiwa muda mereka.
"Pembuatan gunungan bukan sekedar kegiatan fisik; ia merupakan simbol dari penghormatan, syukur, dan rasa terima kasih kepada alam atas hasil panen yang telah diperoleh. Hal ini sangat penting bagi kehidupan sehari-hari masyarakat desa Suko, di mana pertanian dan keberlanjutan sumber daya alam menjadi fondasi ekonomi mereka," ucap Ketua RT 15 Agung S.
Dengan kegiatan ini, para warga tidak hanya merayakan hasil panen, tetapi juga menyatukan hati dan pikiran mereka dalam upacara tradisional yang sarat makna. Pada hari pertama persiapan, warga berkumpul di Dusun legok yang penuh dengan riuh tawa dan obrolan hangat untuk merancang dan mendiskusikan kerangka gunungan yang akan dibuat. Atmosfer kekeluargaan sangat terasa saat mereka saling berbagi ide dan inspirasi. Setelah itu, dengan penuh semangat
"Proses pembuatan gunungan memang dimulai dengan penyiapan kerangka yang dilakukan oleh para pemuda Karang Taruna, yang dengan cekatan memegang alat untuk membangun struktur dasar," tuturnya.
Sementara itu, warga lainnya bekerja sama dalam mendekorasi gunungan dengan berbagai hasil pertanian, seperti sayur-sayuran segar dan buah-buahan berwarna-warni, menciptakan karya yang tidak hanya estetis tetapi juga kaya akan simbolisme.
"Kegiatan ini tidak hanya memperkuat ikatan sosial di antara warga, tetapi juga menciptakan suasana kebersamaan dan kegembiraan yang tak ternilai. Setiap warga memiliki peran penting, dari yang tua hingga yang muda, saling bahu-membahu untuk menyelesaikan gunungan dengan suka cita sebelum hari pelaksanaan. Warga senior membagikan cerita-cerita zaman dahulu yang menambah semangat muda untuk bekerja lebih keras," ungkapnya.
Keseluruhan kegiatan pembuatan gunungan mencerminkan semangat gotong royong yang merupakan salah satu nilai luhur masyarakat Indonesia. Dengan berkumpul dan bekerja bersama, warga tidak hanya berhasil menyelesaikan pembuatan gunungan, tetapi juga memperkuat rasa solidaritas yang terus menggebu-gebu di dalam komunitas.
"Selain itu, kegiatan ini menjadi sarana kritis untuk memperkenalkan tradisi dan nilai-nilai budaya kepada generasi muda, agar mereka menyadari pentingnya warisan nenek moyang yang harus dilestarikan. Dengan merasakan pengalaman langsung, diharapkan anak-anak akan tumbuh dengan rasa bangga terhadap budaya mereka sendiri," jelasnya Ketua RT 15.
Harapan kami, acara Ruwah Dusun Legok yang akan dilaksanakan nanti dapat berjalan dengan sukses dan membawa berkah bagi seluruh warga melalui kegiatan ini, masyarakat semakin sadar akan pentingnya gotong royong sebagai salah satu kunci untuk membangun kebersamaan dan saling mendukung dalam kehidupan sehari-hari.
"Semoga, hasil dari kegiatan ini tidak hanya indah dilihat, tetapi juga membawa manfaat yang besar bagi seluruh masyarakat desa Suko, dan setiap senyuman yang muncul di wajah mereka adalah cerminan dari sukacita bersama yang dapat menguatkan masyarakat dalam menjalani kehidupan sehari-hari," pungkasnya.
(Dedi)
Social Footer