BOGOR – Ketua Ikatan Wartawan Online (IWO) Bogor Raya, Brodin, menyampaikan ucapan selamat memperingati Hari Jadi Bogor (HJB) ke-543 yang jatuh hari ini. Dalam pernyataannya, ia menyambut baik semangat perayaan tahunan ini, namun juga mengingatkan bahwa masih banyak pekerjaan rumah besar yang harus diselesaikan bersama, khususnya soal pengangguran dan kemiskinan.
“Hari Jadi ke-543 ini tentu jadi momentum refleksi bersama. Kita bangga jadi bagian dari Bogor, kota dan kabupaten yang punya sejarah panjang dan potensi luar biasa. Tapi kita juga tak boleh menutup mata, angka pengangguran masih tinggi, di Kabupaten Bogor saja, lebih dari 210 ribu orang belum mendapatkan pekerjaan,” ujar Brodin, Selasa (3/6/2025).
Menurutnya, jumlah pengangguran tersebut tersebar merata di berbagai kecamatan dan tidak bisa lagi dibiarkan menjadi statistik tahunan tanpa solusi konkret. Ia menyoroti bahwa pembangunan ekonomi, terutama yang menyasar kalangan muda dan sektor informal, perlu menjadi prioritas nyata, bukan hanya wacana.
Selain pengangguran, Brodin juga menyoroti soal kemiskinan yang masih menjadi tantangan di berbagai pelosok wilayah Bogor. Meski beberapa program bantuan sosial dan pelatihan kerja sudah dijalankan pemerintah daerah, ia menilai efektivitas dan keberlanjutannya masih perlu ditingkatkan.
“Slogan ‘Bogor Istimewa Menuju Gemilang’ semoga menjadi gerakan nyata, bukan sekadar seremonial. Pembangunan yang adil, kesempatan kerja, pendidikan yang merata, serta partisipasi masyarakat dalam kebijakan publik adalah kunci agar Bogor bisa benar-benar menjadi gemilang bagi semua,” tambah Jurnalis Pikiran Rakyat Grup ini.
Sebagai organisasi jurnalis daring, IWO Bogor Raya berkomitmen untuk terus mengawal isu-isu strategis daerah serta memberi ruang bagi suara masyarakat. Brodin berharap, di usia Bogor yang ke-543 ini, semangat gotong royong, transparansi, dan kepekaan terhadap rakyat kecil menjadi fondasi pembangunan ke depan.
"Selamat Hari Jadi Bogor ke-543. Mari terus jaga semangat cinta daerah, sekaligus dorong perubahan yang lebih berpihak pada rakyat. Bogor bisa, asal semua pihak mau bekerja bersama, bukan sekadar merayakan,” tutup Brodin.
(*/ella)
(publikasi HR)
Social Footer